Ketika memberikan pelatihan untuk pemantapan implementasi sistem IT di
Surabaya, saya mendapat pertanyaan dari seorang peserta pelatihan
terkait perubahan konfigurasi IP Address yang terjadi di kantornya.
Pertanyaan tersebut adalah: Apa perbedaan antara alamat IP address
10.43.20.XXX subnetmask 255.255.255.0 dengan IP address 10.43.20.xxx
subnetmask 255.255.254.0 ?
Bingung saya menjawab pertanyaan ini, bukan karena tidak tahu tapi
harus dari mana menjelaskannya. Namun secara umum ada satu kata kunci
yang bisa dilontarkan sebagai jawaban atas pertanyaan ini, kata kunci
itu adalah Subnetting.
Subnetting adalah metode yang digunakan untuk membagi satu
segment IP yang memiliki jumlah IP address yang banyak menjadi beberapa
segment IP address dengan jumlah IP address yang sedikit.
Contoh:
Segment IP address 10.43.20.xxx 255.255.255.0 dan 10.43.20.xxx
255.255.254.0 merupakan hasil dari subnetting segment IP address
10.xxx.xxx.xxx subnetmask 255.0.0.0.
- Segment IP address 10.xxx.xxx.xxx memiliki jumlah host sebanyak 2^24-2 = 16777216 -2 = 16777214 IP address.
- Jumlah IP address yang banyak pada satu segment ini bisa
dibagi menjadi Segment IP address 10.43.20.xxx 255.255.255.0 dengan
jumlah IP address sebanyak 254 IP.
- Jumlah IP address yang banyak pada satu segment ini bisa
juga dibagi menjadi Segment IP address 10.43.20.xxx 255.255.254.0 dengan
jumlah IP address sebanyak 510 IP address yang bisa dipakai oleh host.
Mengapa sebuah segment IP address dengan jumlah IP yang banyak harus dibagi-bagi dengan metode subnetting?
1. Untuk mengurangi trafic atau lalu lintas data pada jaringan.
Trafic
atau lalu lintas data yang tidak padat memberikan jaminan terhadap
kelancaran dalam proses pengiriman data. Oleh karena itu dalam sebuah
segment IP address yang besar dan biasanya terjadi lalu lintas data yang
tinggi harus dilakukan pengurangan lalu lintas data tersebut.
Sebuah host pada segment IP 10.xxx.xxx.xxx 255.0.0.0 ketika akan
mengirimkan pesan maka host tersebut harus mengirimkan ke semua host
lainnya sebanyak 16777215. Hal yang sama pun terjadi pada tiap-tiap host
lainnya. Inilah kepadatan lalu lintas data yang terjadi pada sebuah
segment IP yang besar.
Untuk mengurangi jumlah host yang tergabung dalam segment IP ini maka
harus dikurangi alokasi alamat untuk host anggota dari segment ini
sedikit sehingga kepadatan lalu lintas data yang lewat tidak padat dan
menjadi lancar.
2. Dengan trafic yang lenggang maka pastinya lalu lintas
datanya pun menjadi lancar sehingga proses pengiriman data lebih
optimal.
Salah satu penyebab utama terjadinya kepadatan pada
jaringan adalah lalu lintas data yang bersifat broadcast. Aktivitas
broadcast yang tinggi disebabkan oleh banyak host atau komputer yang
tergabung dalam sebuah jaringan komputer yang sifatnya lokal atau LAN.
Untuk mengurangi broadcast maka langkah yang dilakukan adalah mengurangi
jumlah host pada jaringan dengan membagi jaringan tersebut menjadi
beberapa sub jaringan yang memiliki anggato atau host yang lebih
sedikit.
3. Memudahkan dalam pengaturan
Jumlah IP address yang tidak begitu banyak pada sebuah segment IP lebih memudahkan dalam mengatur dan manajemen jaringan.
4. Meningkatkan Keamanan
Salah kelebihan dari subnetting
adalah kemampuannya dalam meningkatkan keamanan pada jaringan komputer.
Subnetting bisa menyediakan jumlah IP address yang sangat terbatas yang
pas untuk dipakai oleh host –host anggota dari network itu saja, jika
ada host lain yang mencoba bergabung secara illegal atau maka akan gagal
karena terbatasnya alokasi IP address.
Syarat utama agar komputer bisa bergabung dalam sebuah jaringan adalah
Network ID-nya haruslah sama. Ketika host lain yang mencoba terkoneksi
menggunakan konfigurasi IP address default maka pastinya tidak bisa
terkoneksi karena beda segment IP.
Koneksi pada jaringan WAN biasanya menggunakan segment IP yang
di-subnetting dan menyediakan hanya 2 buah IP address yang bisa dipakai
oleh Host, jika ada host ketiga yang akan bergabung maka pasti akan
gagal.
No comments:
Post a Comment